Tehran, Parstoday, al-Houthi pada Kamis malam dalam pidatonya yang menyoroti berbagai isu dunia Islam, khususnya perkembangan terakhir di Gaza dan Yaman, menyatakan:“Republik Islam Iran, dengan keteguhan yang tak tergoyahkan dan tanpa menghiraukan segala bentuk tekanan, telah memberikan pengorbanan besar dalam membela Palestina, dengan mempersembahkan banyak komandan mujahid, di antaranya yang paling menonjol adalah Komandan Besar Syahid Qassem Soleimani.”
Syahid Yahya al-Sinwar: Simbol Keteguhan dan Pengorbanan di Jalan Allah
Dalam kesempatan yang sama, al-Houthi juga mengenang Syahid Yahya al-Sinwar, komandan besar dan tokoh utama perjuangan Palestina, pada peringatan tahun wafatnya.Ia mengatakan bahwa al-Sinwar merupakan simbol keteguhan rakyat Palestina dan teladan pengorbanan di jalan Allah.
“Pelajaran-pelajaran besar yang diwariskan al-Sinwar bagi generasi mendatang, baik dari segi kesadaran, ketulusan jihad, maupun kontribusinya di medan perjuangan, memiliki nilai spiritual dan strategis yang tinggi.Ia adalah sosok yang meninggalkan warisan ideologis dan perjuangan yang akan terus menginspirasi generasi selanjutnya,” ujar al-Houthi.
Tentara Yaman Berkorban demi Kebenaran dan Solidaritas terhadap Palestina
Pemimpin Ansarullah menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman telah mengorbankan pasukannya dalam kerangka posisi yang benar dan tulus — baik secara resmi maupun rakyat — sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Ia menambahkan bahwa meskipun Amerika Serikat berupaya menekan dan mempersempit ruang gerak rakyat Yaman, namun bangsa Yaman tetap turun ke medan perjuangan untuk membela Palestina.
Syahid al-Ghamari: Tokoh Penting dalam Dukungan terhadap Gaza
Al-Houthi juga menyampaikan ucapan belasungkawa dan penghormatan kepada keluarga Syahid Jenderal Mohammad Abdul Karim al-Ghamari, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman yang gugur baru-baru ini, serta kepada rekan seperjuangan dan seluruh pejuang kebebasan.
“Syahid al-Ghamari memainkan peran besar dalam mendukung perjuangan Gaza, dan sejak kesyahidannya, para pejuang Yaman terus melanjutkan jalan jihad yang telah ia rintis,” tegasnya.
Rezim Zionis dan Amerika Gagal Mencapai Tujuan Strategis
Pemimpin Ansarullah juga menyinggung kegagalan rezim Zionis dan sekutunya, terutama Amerika Serikat, yang akhirnya terpaksa bernegosiasi dalam kerangka perjanjian pertukaran tahanan dengan pihak perlawanan.
“Rezim Zionis bermimpi tentang ‘Israel Raya’ dan menguasai Asia Barat, namun dalam kenyataannya mereka gagal mencapai sasaran strategisnya — khususnya untuk menguasai Gaza dan mengakhiri perlawanan,” ungkap al-Houthi.
Ia menambahkan bahwa Israel dan sekutunya sepenuhnya gagal membebaskan para tawanan mereka tanpa kesepakatan pertukaran.
“Meskipun mereka melakukan kejahatan yang amat besar dan mengerikan, mereka tetap tidak mampu mematahkan semangat rakyat Palestina dan para pejuangnya.Padahal dengan segala kemampuan dan dukungan internasional yang mereka miliki, hasil akhirnya justru menunjukkan kekalahan besar bagi rezim Zionis,” ujarnya.
Penyiksaan terhadap Tahanan: Kejahatan Besar Rezim Zionis
Al-Houthi menegaskan bahwa penyiksaan terhadap para tahanan Palestina merupakan salah satu kejahatan paling berat yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap kemanusiaan.Ia menyebut rezim tersebut sebagai “musuh kriminal yang telah kehilangan seluruh komitmen terhadap moral, nilai, dan hukum internasional.
“Melihat kondisi jenazah para syahid, jelas bahwa rezim Zionis telah melakukan kejahatan genosida. Mereka tidak lagi menghormati prinsip kemanusiaan dan hukum apa pun,” tegasnya.(PH)
Your Comment